Konsep Hidup Bahagia vs Hidup Senang


Berbicara masalah bahagia sering kita suka menyamakannya dengan pengertian senang. Bagi saya dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda dilihat dari sudut pandang makna hakikinya. Mari kita renungkan sejenak ilustrasi di bawah ini:

Bagi seorang miskin atau yang hidup pas-pasan barang kali suka membayangkan betapa senangnya atau betapa bahagianya seandainya punya harta yang banyak dan serba terpenuhi apa yang menjadi keinginannya. Pada saat orang miskin tersebut bisa memperoleh apa yang diinginkan merangkak dari sedikit demi sedikit menuju menjadi orang kaya, maka di dalam otaknya masih juga akan merasakan ada yang kurang, kurang dan kurang. Ingin menggapai yang lebih besar, lebih banyak, lebih tinggi dan lebih…. lebih….. terus tiada henti. Lalu apa pendapat kita melihat hidup orang tersebut? Sudahkah dia memperoleh Kebahagiaan? Atau memperoleh Kesenangan?

Barang kali dengan sedikit gambaran di atas kita semua bisa mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Rasa senang pada dasarnya hanya sebatas yang kita polakan pada otak kita. Semakin banyak kesenangan yang kita nikmati, justru akan membawa kita semakin tidak senang alias sengsara. Sengsara karena kita selalu dituntut oleh otak kita untuk selalu memenuhi keinginan rasa senang itu. Ibarat pepatah mengatakan bahwa semakin kita mereguk air laut bukannya haus kita akan hilang akan tetapi kita akan semakin kehausan. Haus dan haus.

Sedangkan rasa bahagia semakin kita reguk, kita akan semakin merasa nikmat. Nikmatnya tidak bisa diucapkan dengan kata-kata, atau dilukiskan dengan apapun. Bahagia pada hakikatnya kita merasa cukup dan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. atas apa yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita. Jadi sumber dari rasa bahagia ini berasal dari dalam hati kita. Bukan dari otak kita.

Oleh karenanya apapun posisi kita dan keadaan kita saat ini, mari kita coba belajar untuk menggapai rasa bahagia semaksimal kemampuan kita. Caranya banyak-banyaklah mensyukuri nikmat Allah SWT. Karena Allah SWT telah berfirman bahwa kalau kita pandai mensyukuri nikmat-Nya, niscaya Allah SWT akan menambah nikmat itu. Akan tetapi sekiranya kita mengingkari nikmat yang Allah SWT telah berikan kepada kita, maka sesungguhnya adzab Allah SWT sangatlah pedih.

Nah itulah sedikit tulisan saya, semoga bermanfaat bagi diri saya sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin ya Robal’alamin.


Tulisan ini dipublikasikan di Tidak Dikategorikan. Tandai permalink.

1 responses to “Konsep Hidup Bahagia vs Hidup Senang

Tinggalkan komentar